Penulisan ulang dari paper berjudul “Big Data for Indonesian Marine Fisheries a Preliminary Research Plan”
Sebagai negara maritim, Indonesia memiliki luas wilayah perairan yang lebih besar daripada luas daratannya, namun jumlah nelayan mengalami penurunan setiap tahun yang mengindikasikan menurunnya kesejahteraan nelayan. Di sisi lain, pertumbuhan dan pengembangan data kelautan dari berbagai lembaga di Indonesia telah meningkat pesat, didukung oleh data streaming. Namun, data sensus terbaru menunjukkan tren yang mengkhawatirkan, di mana jumlah nelayan terus menurun setiap tahunnya. Menurut Sensus Pertanian terbaru yang dipublikasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah rumah tangga nelayan terus mengalami penurunan. Data terbaru menunjukkan bahwa pada Sensus Pertanian 2020, jumlah rumah tangga nelayan telah turun drastis dari 1,6 juta pada Sensus Pertanian 2003 menjadi sekitar 868,41 ribu pada Sensus Pertanian 2020.

Kekayaan Laut Indonesia (Sumber: https://storymaps.arcgis.com/ )
Penurunan ini tidak hanya mencerminkan perubahan minat masyarakat dalam industri perikanan, tetapi juga menunjukkan menurunnya kesejahteraan nelayan. Meskipun demikian, potensi pengelolaan sumber daya perikanan yang berkelanjutan masih ada. Pertumbuhan dan pengembangan data kelautan dari berbagai lembaga di Indonesia telah meningkat pesat, didukung oleh data streaming. Namun, sayangnya, data-data ini belum dimanfaatkan secara optimal atau hanya dibiarkan begitu saja.

Impelementasi Big Data pada Bidang Maritim
(Sumber: https://www.marinelink.com/news/playing-level-field428010)
Peran teknologi big data dalam mengoptimalkan pengelolaan sumber daya perikanan menjadi semakin penting. Data sensus terbaru menunjukkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) perikanan mencapai Rp. 62,31 triliun pada kuartal pertama 2019. Namun, kesejahteraan nelayan belum mencapai tingkat yang diharapkan, dengan sebagian besar nelayan hidup di bawah garis kemiskinan.
Melalui penggunaan teknologi big data, prediksi migrasi ikan, prakiraan cuaca, dan lokasi penangkapan dapat dilakukan dengan lebih akurat. Teknologi ini juga dapat digunakan untuk melacak kegiatan penangkapan ikan ilegal dan legal, serta membantu dalam perencanaan jalur pelayaran yang lebih aman. Dengan demikian, teknologi big data memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan dalam sektor perikanan Indonesia.
Namun demikian, tantangan utama yang dihadapi adalah pengelolaan data yang besar dan beragam. Diperlukan teknologi yang mampu mengolah data dalam jumlah besar dan waktu nyata untuk mewujudkan teknologi big data untuk tujuan maritim. Oleh karena itu, penelitian yang dilakukan untuk merancang arsitektur teknologi big data yang sesuai dengan kebutuhan perikanan laut Indonesia menjadi sangat penting.
Melalui pendekatan yang holistik dan didukung oleh data sensus terbaru, kita dapat membangun kerangka kerja yang efektif untuk mengoptimalkan pengelolaan sumber daya perikanan di perairan Indonesia. Dengan memanfaatkan teknologi big data, prediksi migrasi ikan, prakiraan cuaca, dan lokasi penangkapan dapat dilakukan dengan lebih akurat. Teknologi ini juga dapat digunakan untuk melacak kegiatan penangkapan ikan ilegal dan legal, serta membantu dalam perencanaan jalur pelayaran yang lebih aman. Dengan demikian, teknologi big data memiliki potensi besar untuk meningkatkan efisiensi dan kesejahteraan dalam sektor perikanan Indonesia sehingga peningkatan kesejahteraan nelayan untuk mencapai keberlanjutan ekonomi, sosial, dan lingkungan di sektor perikanan dapat terwujud.
Referensi: Dewi, N.P. and Purwanta, I.P. (2021) ‘Big Data for Indonesian marine fisheries’, Proceedings of the 4th International Conference on Innovative Research Across Disciplines (ICIRAD 2021) [Preprint]. doi:10.2991/assehr.k.211222.040.