Proyek ini merupakan proyek yang dilaksanakan secara mandiri/individu yang bertema IOT. Proyek yang dibuat merupakan sebuah perangkat yang dapat digunakan untuk membantu staf UPTTIK dalam memonitoring ruang server. Proyek ini mengembangkan IOT dengan menggunakan ESP 8266 dan beberapa sensor. ESP 8266 merupakan mikrokonteler yang digunakan sebagai otak pada project IOT yang dibuat. Ada 3 macam sensor yang penulis gunakan untuk membuat proyek sistem monitoring ruang server UPTTIK di antaranya DHT11, Flame Sensor, dan Pir Motion. Esp 8266 di taukan dengan BLYNK sebagai aplikasi yang akan membantu memonitoring ruang server.
ESP 8266 merupakan sebuah modul WiFi yang impresif dengan biaya yang murah dan cocok untuk proyek mikrokontroler yang membutuhkan fungsi WiFi melalui sambungan serial UART. Modul ini bahkan dapat diprogram untuk bertindak sebagai modul WiFi yang berdiri sendiri tanpa tambahan mikrokontroler.
DHT11 adalah sensor suhu dan kelembaban udara, memiliki keluaran sinyal digital yang dikalibrasi dengan sensor suhu dan kelembaban yang kompleks. Telnologi memastikan keandalan tinggi dan sangat baik stabilitasnya dalam jangka panjang. Mikrokontroler terhubung pada kinerja tinggi sebesar 8 bit. Sensor ini termasuk elemen resistif dan perangkat pengukur suhu NTC. Memiliki kualitas yang sangat baik, respon cepat, kemampuan anti-gangguan dan keuntungan biaya tinggi kenerja.
Flame sensor merupakan salah satu alat pendeteksi kebakaran melalui adanya nyala api yang tiba-tiba muncul. Besarnya nyala api yang terdeteksi adalah nyala api dengan panjang gelombang 760 nm sampai dengan 1.100 nm. Transducer yang digunakan dalam mendeteksi nyala api adalah infrared.
Sensor PIR memungkinkan kita untuk mendeteksi adanya gerakan, digunakan untuk mendeteksi apakah manusia/benda telah bergerak atau keluar dari jangkauan sensor. Sensor PIR kecil, murah, berdaya rendah, mudah digunakan dan tidak mudah rusak. Itu alasan mereka banyak digunakan dalam peralatan rumah dan gadget. Mereka sering disebut sebagai PIR, “Pasif Infrared”, “Piroelektrik”, atau “Motion IR” sensor.
Aplikasi BLYNK yang digunakan sebagai perantara staf UPTTIK dengan prototype. Untuk menggunakan BLYNK 2.0 dibutuhkan beberapa code tambahan dalam pembuatan project tersebut. Prototype penggunaan 5 sensor yaitu 1 DHT11, 2 flame Sensor, dan 2 Pir Motion ditunjukkan pada Gambar 5. Mikrokontroler bertugas sebagai otak merupakan esp 8266 yang menerima semua data dari kelima sensor dan data tersebut akan di kirim ke BLYNK.
BLYNK SIRUSERV memiliki 2 LCD yang dapat digunakan untuk memonitoring apabila terjadi kebakaran pada kedua titik yang telah di tetapkan sebagai dua lokasi flame sensor nantinya, jika tidak api makan di LCD 1 akan bertulikasn Sensor 1 tidak terdeteksi api begitu juga pada LCD 2 yang akan menampilkan Sensor 2 tidak mendeteksi adanya Api. Sebaliknya, jika kedua sensor mendeteksi keberadaan api makan di kedua LCD akan bertuliskan API terdeteksi. Pada BLYNK ini juga ada dua pir motion yang ditandai dengan LED, jika terdeteksi adanya pergerakan maka LED pada BLYNK akan menyalah warna merah, jika tidak ada gerakan terdeteksi maka LED berwarna putih. Setelah itu terdapat informasi mengenai temperatur suhu di dalam ruang server yang terdeteksi. Ada dua jenis informasi temperatur suhu, suhu pada saat itu dan indikator ketinggian suhu jika suhu mencapai max makan setengah lingkaran yang berwarna biru akan menjadi merah karena telah menjadi setengah lingkaran sempurna.